Rutin Konsumsi Minyak Zaitun Saat Berbuka dan Sahur Baik Untuk Kesehatan

Ditinjau oleh
Manfaat Konsumsi Minyak Zaitun Saat Sahur

Konsumsi minyak zaitun saat sahur dipercaya dapat menjadi salah satu alternatif asupan nutrisi terbaik saat Anda melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan kali ini.

Menurut penelitian, mengonsumsi minyak zaitun dengan perut yang kosong, misalnya saat sahur atau waktu berbuka, dapat mengurangi tingkat kolesterol jahat. Minyak zaitun dapat menekan kolesterol jahat atau LDL sambil meningkatkan kadar kolesterol baik, yang dikenal sebagai HDL.

Ketika Anda berpuasa di bulan Ramadan, maka pola asupan nutrisi dalam tubuh akan sedikit terganggu bersamaan dengan berubahnya pola makan. Asupan makanan saat sahur patut mendapatkan perhatian lebih.

Dilansir dari Health, saat menjalankan puasa sebaiknya prioritaskan makanan dengan asupan gizi seimbang. Penuhi asupan penyimpanan energi Anda untuk beraktivitas seharian dengan asupan tinggi serat, lemak sehat (lemak tak jenuh), protein, kacang dan biji โ€“ bijian untuk meningkatkan energi dalam tubuh.

Berikut ini adalah 5 manfaat konsumsi Minyak Zaitun saat sahur.

1. Melancarkan Sistem Pencernaan

Dilansir dari Healthline, extra virgin olive oil merupakan bahan alami yang tinggi kalori. Pada takaran 15 ml atau satu sendok makan extra virgin olive oil mengandung total 120 kalori. Mengkonsumsi 1 โ€“ 2 sendok teh extra virgin olive oil setiap harinya dirasa sudah cukup untuk membantu melancarkan sistem pencernaan serta menjaga kesehatan kardiovaskular.

Olive oil juga dapat membantu mengatasi sembelit dengan melancarkan bagian dalam usus, membuat feses lebih mudah keluar. Minyak zaitun juga bisa membantu feses mengikat air lebih baik, sehingga tetap lembut dan mudah keluar saat buang air besar.

Baca juga: Manfaat Utama Minyak Zaitun Untuk Kesehatan, Kecantikan, dan Rambut

2. Menurunkan Kolestrol Dan Mengurangi Risiko Stroke

Temuan dari American Academy of Neurology menunjukkan bahwa individu yang secara teratur memakai minyak zaitun untuk memasak, sebagai bumbu, atau di saus, mengalami risiko lebih rendah terkena stroke. Meningkatnya asupan asam oleat berhubungan dengan penurunan kadar kolesterol LDL, yang dikenal sebagai kolesterol jahat. Flavonoid, yang merupakan antioksidan alami di dalam minyak zaitun, berkontribusi pada pemulihan sel-sel dalam tubuh. Di setiap 10 gram (atau sekitar 2 sendok teh) minyak zaitun, terkandung hingga 5 mg polifenol.

Penting untuk menggunakan hanya minyak zaitun extra virgin organik yang telah terverifikasi melalui pengujian laboratorium seperti olive oil AEGEA, untuk memastikan keberadaan senyawa anti-inflamasi yang lebih efektif.

3. Kandungan Lemak Sehat Membuat Anda Kenyang Lebih Lama Ketika Berpuasa

Beberapa makanan dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama berkat kandungan nutrisi yang mengenyangkan seperti lemak sehat, serat dan protein. Bahan makanan alami yang sangat baik untuk Anda santap saat sahur yaitu extra virgin olive oil, alpukat, telur, kacang โ€“ kacangan hingga makanan yang berasal dari laut. Anda bisa memakai extra virgin olive oil untuk menumis atau membumbui sayuran untuk meningkatkan cita rasa dan memberikan rasa kenyang dalam waktu yang lama.

Untuk membantu menjaga kesehatan Anda selama bulan puasa,ย Extra Virgin Olive Oil (EVOO) Organik merek AEGEA dapat menjadi asupan nutrisi andalan ketika santap sahur. Mengonsumsi 1-3 sendok makan (15-45ml) minyak zaitun extra virgin setiap pagi hari saat sahur dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan dalam jangka panjang.

Anda dapat mencampurnya pada salad, sayur-sayuran, roti, gorengan, atau langsung meminumnya, semuanya sehat dan aman. EVOO Organik AEGEA dipastikan sudah berhasil lulus organik melalui tes uji laboratorium. Olive oil ini diproduksi dari ekstrak buah zaitun Koroneiki dengan kandungan polifenol paling tinggi.

EVOO Organik AEGEA dipastikan aman untuk dikonsumsi saat puasa karena diproses dengan metode cold-pressed, tanpa proses penyaringan, pemurnian atau pencampuran oleh minyak lain untuk menjaga khasiat terbaik bagi kesehatan.

Baca juga: Amankah Minum Minyak Zaitun Sebelum Makan? Berikut Manfaatnya

4. Kualitas Nutrisi Anda Meningkat Selama Berpuasa

Menurut Health, porsi makanan yang besar tidak selalu berarti lebih banyak nutrisi. Hal ini bergantung pada kualitas kalori yang Anda konsumsi. Mengisi piring santap sahur dengan sayurโ€“sayuran dan protein alami tentunya akan meningkatkan manfaat kesehatan dalam santap sahur Anda. Mengkonsumsi bahan alami seperti extra virgin olive oil juga mampu membantu meningkatkan kualitas nutrisi Anda.

5. Asupan Nutrisi Terjaga Sepanjang Hari

Selama berpuasa, sangat penting untuk tetap memprioritaskan kualitas makanan dan asupan nutrisi tubuh. Membatasi konsumsi makanan olahan dan lebih berfokus pada konsumsi makanan segar merupakan salah satu langkah terbaik mengatur asupan makanan selama berpuasa.

Dalam salah satu penelitian di Sage Journals, diingatkan bahaya tersembunyi dari pola konsumsi makanan olahan. Jika Anda hanya berfokus pada jumlah kalori saat santap sahur, satu bungkus cookies coklat yang mengandung 100 kalori tentu manfaat kesehatannya akan berbeda jika diganti dengan mengkonsumsi telur dan juga sayuran organik sebanyak 100 kalori.

6. Membantu Detoksifikasi Tubuh Dengan Efektif

Minyak zaitun berfungsi sebagai detoks alami yang membantu membersihkan tubuh dari racun dan kotoran. Kandungan antioksidan, seperti polifenol dan vitamin E, berperan dalam menetralkan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Detoksifikasi ini sangat penting, terutama di bulan Ramadan, ketika tubuh mengalami perubahan pola makan dan metabolisme. Mengonsumsi minyak zaitun sebelum makan besar saat sahur atau berbuka akan memaksimalkan manfaat detoksifikasi, membantu tubuh bersiap menghadapi proses pencernaan berikutnya.

Konsumsi minyak zaitun saat perut kosong dapat membantu mempercepat pembuangan racun melalui proses alami tubuh. Dengan memperkuat fungsi hati dalam menyaring racun, minyak zaitun juga membantu mengurangi beban pada organ ini. Hal ini penting untuk mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh dan memberikan energi yang optimal selama berpuasa.

7. Menjaga Keseimbangan Hati dan Kantong Empedu

Kesehatan hati dan kantong empedu adalah kunci dalam proses pencernaan, terutama ketika tubuh berpuasa selama beberapa jam. Minyak zaitun membantu menjaga fungsi hati dalam menyaring racun dan menjaga keseimbangan enzim pencernaan. Selain itu, minyak zaitun juga membantu meningkatkan produksi empedu, yang berperan penting dalam proses pencernaan lemak.

Mengonsumsi minyak zaitun saat sahur dan berbuka secara teratur juga dapat menurunkan risiko penyakit pada hati dan kantong empedu, seperti batu empedu dan kanker hati. Kandungan antioksidan dalam minyak zaitun juga membantu melindungi sel-sel hati dari kerusakan oksidatif.

Baca Juga: Pengalaman Minum Minyak Zaitun Setiap Hari, Apa Manfaatnya?

8. Konsumsi Sesuai Aturan Dapat Melindungi Kesehatan Jantung

Minyak zaitun dikenal kaya akan lemak tak jenuh tunggal, terutama asam oleat, yang memiliki manfaat besar bagi kesehatan jantung. Konsumsi minyak zaitun saat sahur dan berbuka dapat membantu menjaga keseimbangan kolesterol dalam darah. Minyak ini membantu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) sekaligus meningkatkan kolesterol baik (HDL). Dengan begitu, minyak zaitun dapat mencegah penyumbatan pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh.

Anti-inflamasi yang dimiliki minyak zaitun juga sangat penting dalam mengurangi risiko peradangan di pembuluh darah, yang sering kali menjadi awal dari masalah kardiovaskular seperti hipertensi dan serangan jantung. Dengan mengonsumsi minyak zaitun secara rutin selama Ramadan, kesehatan jantung akan lebih terjaga dan risiko penyakit kardiovaskular pun dapat diminimalisir.

9. Bantu Meredakan Masalah Sendi dan Rematik

Minyak zaitun juga memiliki sifat anti-inflamasi yang sangat efektif dalam meredakan peradangan sendi dan masalah rematik. Mengonsumsi minyak zaitun saat sahur atau berbuka dapat membantu mengurangi rasa sakit dan kekakuan pada persendian. Senyawa oleocanthal dalam minyak zaitun berfungsi mirip dengan obat anti-peradangan, sehingga dapat meredakan gejala nyeri sendi tanpa efek samping yang sering kali ada pada obat kimia.

Sifat anti-inflamasi minyak zaitun juga berguna untuk mencegah perkembangan peradangan lebih lanjut. Ini sangat bermanfaat bagi penderita rematik atau mereka yang rentan mengalami nyeri sendi, terutama selama Ramadan, saat tubuh mungkin lebih sering terasa lelah atau kaku akibat perubahan aktivitas fisik dan pola makan.

Baca Juga: Manfaat Minyak Zaitun untuk Mengatasi Vitiligo

10. Menjaga Keseimbangan Hati dan Kantong Empedu

Kesehatan hati dan kantong empedu adalah kunci dalam proses pencernaan, terutama ketika tubuh berpuasa selama beberapa jam. Minyak zaitun membantu menjaga fungsi hati dalam menyaring racun dan menjaga keseimbangan enzim pencernaan. Selain itu, minyak zaitun juga membantu meningkatkan produksi empedu, yang berperan penting dalam proses pencernaan lemak.

Mengonsumsi minyak zaitun saat sahur dan berbuka secara teratur juga dapat menurunkan risiko penyakit pada hati dan kantong empedu, seperti batu empedu dan kanker hati. Kandungan antioksidan dalam minyak zaitun juga membantu melindungi sel-sel hati dari kerusakan oksidatif.

11. Dapat Menjaga Kesehatan Kulit

Konsumsi minyak zaitun tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan organ dalam, tetapi juga dapat memperbaiki kondisi kulit. Minyak zaitun kaya akan vitamin E dan antioksidan yang membantu menjaga elastisitas kulit dan melindunginya dari radikal bebas yang dapat menyebabkan penuaan dini. Dengan mengonsumsi minyak zaitun secara teratur saat sahur dan berbuka, kulit akan terlihat lebih cerah, sehat, dan terhidrasi.

Vitamin E dalam minyak zaitun membantu memperbaiki sel-sel kulit dan melindunginya dari paparan sinar matahari serta polusi. Ini juga dapat membantu mencegah kulit kering yang sering dialami selama berpuasa. Minyak zaitun memberikan hidrasi dari dalam, membantu kulit tetap lembap dan sehat sepanjang Ramadan.

12. Konsumsi Olive Oil Bisa Bantu Meredakan Sembelit

Masalah pencernaan seperti sembelit sering kali dialami saat menjalankan ibadah puasa, terutama pada minggu pertama. Minyak zaitun adalah pencahar alami yang lembut, yang sangat bermanfaat bila dikonsumsi dalam keadaan perut kosong. Saat diminum sebelum makan sahur atau berbuka, minyak zaitun membantu melumasi saluran pencernaan, memudahkan pergerakan makanan dan limbah, sehingga mengurangi risiko sembelit.

Minyak zaitun juga membantu meningkatkan produksi enzim pencernaan, yang mempercepat pemecahan makanan dan penyerapan nutrisi. Ini adalah manfaat besar selama puasa karena memperlancar pencernaan dan mencegah rasa tidak nyaman pada perut.

Pastikan Mengonsumsi Minyak Zaitun dengan Benar Saat Sahur dan Berbuka

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari minyak zaitun selama Ramadan, dianjurkan mengonsumsi satu sendok makan minyak zaitun extra virgin pada saat sahur atau berbuka. Pastikan untuk memilih minyak zaitun murni berkualitas tinggi, yang belum melewati proses penyulingan, sehingga nutrisi dan antioksidannya tetap terjaga.

Mengonsumsi minyak zaitun saat perut kosong akan membuat tubuh lebih mudah menyerap nutrisi yang dikandungnya. Dengan cara ini, efek positif bagi kesehatan dapat terasa lebih cepat dan optimal. Pastikan juga untuk tidak mengonsumsi minyak zaitun dalam jumlah berlebihan agar tidak mengganggu pencernaan.

Minyak zaitun memang memiliki manfaat luar biasa yang dapat mendukung kesehatan tubuh, terutama saat dikonsumsi pada bulan Ramadan. Dengan rutin mengonsumsi minyak zaitun saat sahur dan berbuka, Anda bisa merasakan berbagai manfaat kesehatan, seperti detoksifikasi tubuh, perlindungan jantung, kontrol kolesterol, perawatan sendi, pencegahan sembelit, serta keseimbangan fungsi hati dan kantong empedu. Selain itu, minyak zaitun juga membantu menjaga kulit agar tetap sehat dan bercahaya.

Jadi, tidak ada salahnya mencoba menambahkan minyak zaitun ke dalam menu sahur dan berbuka Anda untuk mendapatkan manfaat optimal selama Ramadan.

Artikel kesehatan yang tersedia di situs ini bersifat umum dengan tujuan edukatif seputar minyak zaitun. Tidak seharusnya artikel ini diinterpretasikan atau digunakan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional.


Refrensi

Nogoy KMC, Kim HJ, Lee Y, Zhang Y, Yu J, Lee DH, Li XZ, Smith SB, Seong HA, Choi SH. High dietary oleic acid in olive oil-supplemented diet enhanced omega-3 fatty acid in blood plasma of rats. Food Sci Nutr. 2020 May 19;8(7):3617-3625. doi: 10.1002/fsn3.1644. PMID: 32724624; PMCID: PMC7382191. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7382191/. Diakses pada 15 Maret 2024.

Sobel, Ashley, RD, CDN. “Does Drinking Olive Oil Have Any Benefits?” Healthline. https://www.healthline.com/nutrition/drinking-olive-oil. Diakses pada 14 Maret 2024.

Sass, Cynthia, MPH, RD. “6 Intermittent Fasting Tips To Help You Succeed.” Health.com, medically reviewed by Suzanne Fisher, RD, updated October 29, 2023. https://www.health.com/weight-loss/intermittent-fasting-weight-loss. Diakses pada 15 Maret 2024.

Berry, Jennifer. “Can Olive Oil be Used to Treat Constipation?” Medical News Today, medically reviewed by Cynthia Taylor Chavoustie, MPAS, PA-C. https://www.medicalnewstoday.com/articles/313416. Diakses pada 15 Maret 2024.

Fuhrman, Joel, MD. “The Hidden Dangers of Fast and Processed Food.” Volume 12, Issue 5. https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1559827618766483. Diakses pada 15 Maret 2024.


Tentang penulis

Saya yakin bahwa memahami manfaat minyak zaitun, khususnya untuk kesehatan, dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Setiap artikel yang saya tulis, terutama tentang minyak zaitun telah melalui proses editorial yang ketat, memastikan informasi yang disajikan tidak hanya tepercaya tapi juga bermanfaat bagi pembaca.
AEGEA Organic & Lab-tested Extra Virgin Olive Oil

Artikel terkait

WhatsApp kami