7 Herbal Pereda Nyeri Alami, Bantu Menghilangkan Rasa Sakit

Ditinjau oleh
Pereda nyeri alami

Rasa nyeri yang tiba-tiba muncul sangat berpotensi mengganggu kelancaran aktivitas sehari-hari. Rasa nyeri yang kerap dialami pun biasanya beragam, mulai dari sakit kepala, nyeri pinggul, nyeri punggung, jari-jari yang kaku karena rematik, nyeri gusi hingga nyeri lutut.

Kondisi itu yang sering membuat kita mengandalkan obat penghilang rasa sakit yang tersimpan di rumah, yang jauh lebih praktis dibandingkan mengumpulkan tanaman herbal seperti pada zaman Abad Pertengahan.

Obat pereda nyeri memang memberikan kelegaan, dan kita sering berterima kasih ketika menggunakannya. Namun, semua jenis obat memiliki efek samping, dan tingkat keparahannya bisa beragam. Kita sering mendapatkan informasi yang berubah-ubah terkait keamanan obat painkiller di pasaran; minggu ini dikatakan aman, minggu depan mungkin dianggap berbahaya.

Contohnya adalah ibuprofen, sebuah NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid) yang dulu dianggap aman, namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa ibuprofen bisa menyebabkan masalah jantung, pendarahan lambung, dan kerusakan ginjal. Meskipun begitu, karena banyaknya kasus nyeri kronis, banyak orang masih sering menggunakan obat ini secara berlebihan.

Sebagai alternatif alami pengganti obat penghilang rasa sakit, Anda dapat mengkonsumsi minyak zaitun atau olive oil, kunyit, cengkeh, lavender, jahe atau rosemary.

Minyak zaitun diyakini mampu mengurangi sekaligus mengurangi kemungkinan terjadinya peradangan pada tubuh. Menurut salah satu penelitian yang dimuat dalam National Library of Medicine, Extra Virgin Olive Oil (EVOO) telah lama digunakan luas sebagai bahan pereda nyeri alami dan secara signifikan dapat mengurangi sensasi nyeri akut lewat kandungan senyawa asam asetat.

1. Minyak Zaitun (Extra Virgin Olive Oil)

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Organic Extra Virgin Olive Oil #EatReal (@aegea.indo)

 

Menurut ahli biologi, Gary Beauchamp dari Monell Chemical Senses Center, di dalam extra virgin olive oil bisa ditemukan bahan kimia yang cara kerjanya mirip dengan ibuprofen. Efek yang diberikan oleh minyak zaitun sangat mirip dengan senyawa anti inflamasi non steroid seperti yang ada pada obat pereda rasa nyeri komersil, Ibuprofen.

Paul Breslin dari Universitas Rutgers di kota Philadelphia mendukung hasil penelitian dari Gary Beauchamp. Tim penelitiannya menemukan hasil bahwa senyawa Oleocanthal yang terkandung dalam minyak zaitun juga ditemukan di dalam ibuprofen, secara efektif dapat menghambat jalur rasa sakit.

Anda memerlukan empat sendok makan minyak zaitun extra-virgin untuk mendapatkan efek analgesik yang setara dengan sepuluh persen dosis ibuprofen, yang mungkin terdengar tidak terlalu praktis. Namun, keunggulan oleocanthal tidak hanya sebagai pereda nyeri, tetapi juga memiliki manfaat anti-inflamasi.

Karena nyeri seringkali muncul dari peradangan, penggunaan rutin minyak zaitun dapat mengurangi kebutuhan terhadap obat-obatan.Hanya dua sendok teh per hari sudah cukup untuk memberikan manfaat positif.

Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi minyak zaitun secara rutin baik untuk kesehatan usus, jantung, dan ginjal. Untuk menguji kadar oleocanthal dalam minyak zaitun Anda, cobalah mencicipinya secara langsung.

Semakin “pedas” rasa yang dirasakan atau bahkan sedikit menyengat di tenggorokan menandakan kadar oleocanthal yang lebih tinggi. Pastikan untuk hanya mengkonsumsi minyak zaitun jenis extra-virgin yang berkualitas baik dan organik agar mendapatkan semua manfaat terbaiknya.

Baca juga: Ciri Minyak Zaitun yang Bisa Diminum

2. Kunyit

Dilansir dari Healthline, senyawa kurkumin dan antioksidan yang ada dalam kunyit dapat membantu memberikan perlindungan pada tubuh dari molekul-molekul radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh.

Selain itu, kedua senyawa tersebut dapat membantu meredakan pembengkakan dan membantu mengurangi rasa sakit atau nyeri akibat peradangan. Kunyit juga bisa digunakan sebagai pereda rasa sakit untuk Anda yang mengalami gangguan pencernaan, bisul, sakit perut hingga psoriasis.

Kunyit, dengan bahan aktifnya yang dikenal sebagai kurkumin, telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan nyeri dan peradangan. Kurkumin memiliki sifat antiinflamasi yang kuat, menjadikannya pilihan populer dalam mengatasi berbagai jenis nyeri, termasuk nyeri sendi dan otot.

Manfaat Kunyit

  • Efek Anti-inflamasi: Kurkumin mengurangi peradangan pada sendi yang terkena osteoartritis.
  • Alternatif Ibuprofen: Studi tahun 2014 menunjukkan bahwa ekstrak kunyit sama efektifnya dengan ibuprofen dalam meredakan nyeri osteoartritis lutut.
  • Manfaat Tambahan: Selain mengatasi nyeri, kunyit juga membantu mengobati gangguan pencernaan, maag, psoriasis, dan sakit perut.

Cara Penggunaan

Kunyit dapat dikonsumsi dalam bentuk teh, kapsul suplemen, atau ditambahkan ke dalam masakan. Untuk manfaat optimal, konsumsilah kunyit bersama lada hitam yang meningkatkan penyerapan kurkumin oleh tubuh.

3. Cengkeh

Dalam salah satu penelitian yang dimuat dalam PubMed Central, cengkeh cocok sebagai pereda nyeri alami karena kandungan senyawa eugenol yang ada di dalamnya. Diketahui senyawa eugenol juga sering digunakan pada beberapa obat pereda nyeri yang dijual bebas.

Untuk mendapatkan hasil terbaik, Anda bisa mengoleskan minyak cengkeh untuk mengurangi rasa sakit. Cengkeh diketahui juga dapat mengobati mual, masuk angin, sakit kepala, rematik, sakit gigi, gangguan pencernaan hingga diare.

Cengkeh adalah salah satu bahan alami yang paling dikenal untuk mengatasi nyeri gigi. Kandungan eugenol dalam cengkeh bertindak sebagai pereda nyeri alami dan sering digunakan dalam produk kesehatan gigi.

Manfaat Cengkeh

  • Menghilangkan Nyeri Gigi: Gel cengkeh ditemukan memiliki efektivitas setara dengan gel benzokain dalam meredakan nyeri.
  • Meredakan Radang Rematik: Eugenol juga efektif dalam mengurangi peradangan dan nyeri akibat rematik.
  • Manfaat Tambahan: Cengkeh membantu meredakan mual dan gejala masuk angin.

Cara Penggunaan

Cengkeh dapat digunakan dalam bentuk minyak yang dioleskan pada area nyeri atau dikunyah secara langsung. Namun, hindari penggunaan berlebihan karena dapat menyebabkan iritasi.

4. Lavender (Minyak Esensial)

Minyak esensial Lavender diyakini sebagai salah satu pereda nyeri alami dan mampu membantu meredakan nyeri. Dalam penelitian yang dimuat dalam PubMed Central, jika Anda menghirup minyak esensial lavender atau mengoleskannya ke kulit dapat membantu mengurangi rasa nyeri.

Minyak esensial lavender telah diteliti oleh para profesional kesehatan dan ternyata menunjukkan sifat analgesik. Ia memiliki sifat antispasmodik, obat penenang, dan antikolin, dan dapat menghilangkan rasa sakit dengan menstimulasi sistem penciuman, membantu tubuh untuk rileks, dan mengaktifkan produksi opioid alami dalam tubuh.

Berdasar penelitian dalam Scielo Brazil, minyak esensial lavender juga memiliki efek anti inflamasi (peradangan), pereda nyeri dan juga antioksidan. Namun, saat menggunakan minyak esensial lavender, Anda harus berhati-hati agar jangan sampai tertelan karena minyak ini beracun bagi tubuh. Jika Anda akan mengoleskannya pada kulit, selalu ingat untuk mengencerkannya terlebih dahulu.

Minyak lavender dikenal karena aromanya yang menenangkan dan kemampuannya dalam meredakan nyeri. Studi menunjukkan bahwa menghirup aroma minyak lavender dapat meredakan sakit kepala migrain.

Manfaat Minyak Lavender

  • Meredakan Sakit Kepala Migrain: Aromaterapi menggunakan minyak lavender efektif mengurangi intensitas migrain.
  • Mengurangi Peradangan: Sifat antiinflamasi lavender membantu meredakan nyeri sendi dan otot.
  • Manfaat Tambahan: Lavender juga mendukung kualitas tidur dan mengurangi kecemasan.

Cara Penggunaan

Minyak lavender dapat digunakan sebagai aromaterapi atau dioleskan langsung ke area nyeri setelah diencerkan.

5. Rosemary

Selain lavender, minyak esensial rosemary juga dapat membantu menghilangkan rasa sakit. Berdasarkan penelitian dalam PubMed Central, rosemary dapat membantu mengobati sakit kepala, nyeri otot dan tulang hingga kejang. Rosemary juga dapat mengurangi peradangan, membantu merilekskan otot hingga meningkatkan kemampuan daya ingat.

Tapi, sama halnya dengan minyak esensial lavender, Anda harus berhati-hati menggunakannya jangan sampai tertelan dan selalu mengencerkannya terlebih dahulu sebelum mengoleskannya pada kulit. Memilih untuk menggunakan pereda nyeri alami adalah pilihan yang bijak untuk menjaga kesehatan tubuh Anda dengan cara yang lebih aman dalam jangka panjang.

Minyak rosemary adalah minyak esensial lain yang menawarkan manfaat pereda nyeri. Selain membantu meredakan nyeri otot dan sendi, rosemary juga dikenal karena kemampuannya dalam meningkatkan daya ingat.

Manfaat Minyak Rosemary

  • Mengatasi Kejang dan Nyeri: Rosemary membantu mengurangi nyeri akibat kejang otot dan peradangan sendi.
  • Meningkatkan Sirkulasi Darah: Sifatnya yang relaksan membantu meningkatkan aliran darah ke area yang cedera.
  • Manfaat Tambahan: Rosemary dapat digunakan untuk meredakan sakit kepala dan meningkatkan fokus.

Cara Penggunaan

Gunakan minyak rosemary sebagai campuran untuk pijat atau tambahkan beberapa tetes ke dalam air hangat untuk mandi.

6. Minyak Peppermint

Minyak peppermint berasal dari tanaman Mentha piperita dan telah lama digunakan sebagai pereda nyeri alami. Kandungan mentol dalam minyak peppermint memberikan sensasi dingin yang menenangkan dan efektif meredakan berbagai jenis nyeri.

Manfaat Minyak Peppermint

  • Meredakan Sakit Kepala: Oleskan minyak peppermint ke pelipis untuk meredakan sakit kepala akibat ketegangan.
  • Mengurangi Nyeri Otot: Minyak peppermint efektif dalam meredakan nyeri otot akibat ketegangan atau cedera.
  • Manfaat Tambahan: Minyak ini juga memiliki sifat antimikroba dan membantu meredakan gejala flu.

Cara Penggunaan

Campurkan beberapa tetes minyak peppermint dengan minyak pembawa, seperti minyak kelapa, sebelum mengoleskannya ke area nyeri.

7. Jahe

Jahe dikenal sebagai rempah dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk kemampuannya untuk meredakan nyeri otot. Sifat antiinflamasi jahe menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang aktif berolahraga.

Manfaat Jahe

  • Mengurangi Nyeri Otot: Konsumsi 2 gram jahe per hari efektif mengurangi nyeri otot akibat latihan fisik.
  • Mempercepat Pemulihan: Jahe mempercepat pemulihan otot dan mengurangi peradangan pasca olahraga.
  • Manfaat Tambahan: Jahe juga membantu meredakan mual dan gangguan pencernaan.

Cara Penggunaan

Jahe dapat dikonsumsi dalam bentuk teh, jus, atau

Baca juga: Pengalaman Minum Minyak Zaitun Setiap Hari

Kenapa Gunakan Obat Herbal?

Beralih ke pengobatan herbal tidak hanya mengurangi ketergantungan pada obat-obatan kimia yang mungkin berisiko, tetapi juga baik untuk kesehatan jangka panjang. Mulai dari minyak zaitun yang kaya dengan oleocanthal hingga kunyit yang penuh dengan kurkumin, solusi herbal ini menawarkan cara efektif dan lembut untuk mengatasi nyeri sehari-hari.

Cobalah untuk menambahkan beberapa bahan alami ini ke dalam rutinitas kesehatan Anda dan rasakan perbedaan dalam mengatasi rasa sakit secara alami dan aman. Terima kasih sudah mengikuti panduan ini, dan semoga Anda merasa lebih baik setiap harinya setelah rutin mengonsumsi bahan herbal ini untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit.

Bila Anda tertarik untuk mengonsumsi minyak zaitun dengan kualitas yang terjamin, maka minyak zaitun AEGEA bisa menjadi pilihan. AEGEA Organic Extra Virgin Olive Oil yang diproduksi dari jenis buah zaitun Koroneiki yang memiliki polifenol tertinggi dan juga anti inflamasi sangat cocok digunakan sebagai pereda nyeri alami.

Extra Virgin Olive Oil Organik AEGEA dipastikan aman karena berhasil lolos tes uji laboratorium, diproses dengan metode cold-pressed, tanpa penyaringan, dan pemurnian demi menjaga khasiat terbaik untuk Anda dan keluarga.


Refrensi

Mayo Clinic. (2022, 11 Agustus). “NSAIDs: Do they increase my risk of heart attack and stroke?” Diakses dari www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-attack/expert-answers/nsaids-heart-attack-stroke/faq-20147557 pada 4 Mei 2024.

Fezai M, Senovilla L, Jemaà M, Ben-Attia M. Analgesic, anti-inflammatory and anticancer activities of extra virgin olive oil. J Lipids. 2013;2013:129736. doi: 10.1155/2013/129736. Epub 2013 Dec 23. PMID: 24455277; PMCID: PMC3884608. Diakses dari www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3884608/ pada 4 Mei 2024.

Roland, J. (2023, 13 Juli). “5 Surprising Natural Pain Relievers.” Ditinjau secara medis oleh Monisha Bhanote, MD, FCAP, ABOIM, CCMS, YMTS. Diakses dari www.healthline.com/health/pain-relief/surprising-natural-pain-killers pada 4 Mei 2024.

Batiha GE, Alkazmi LM, Wasef LG, Beshbishy AM, Nadwa EH, Rashwan EK. Syzygium aromaticum L. (Myrtaceae): Traditional Uses, Bioactive Chemical Constituents, Pharmacological and Toxicological Activities. Biomolecules. 2020 Jan 30;10(2):202. doi: 10.3390/biom10020202. PMID: 32019140; PMCID: PMC7072209. Diakses dari www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7072209/ pada 4 Mei 2024.

Tüzün Özdemir S, Akyol A. Effect of inhaler and topical lavender oil on pain management of arteriovenous fistula cannulation. J Vasc Access. 2023 May;24(3):465-474. doi: 10.1177/11297298211031086. Epub 2021 Aug 16. PMID: 34396816. Diakses dari pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34396816/ pada 4 Mei 2024.

Solhi H, Salehi B, Alimoradian A, Pazouki S, Taghizadeh M, Saleh AM, Kazemifar AM. Beneficial Effects of Rosmarinus Officinalis for Treatment of Opium Withdrawal Syndrome during Addiction Treatment Programs: A Clinical Trial. Addict Health. 2013 Summer-Autumn;5(3-4):90-4. PMID: 24494164; PMCID: PMC3905473. Diakses dari www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3905473/ pada 4 Mei 2024.


Tentang penulis

Saya yakin bahwa memahami manfaat minyak zaitun, khususnya untuk kesehatan, dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Setiap artikel yang saya tulis, terutama tentang minyak zaitun telah melalui proses editorial yang ketat, memastikan informasi yang disajikan tidak hanya tepercaya tapi juga bermanfaat bagi pembaca.
AEGEA Organic & Lab-tested Extra Virgin Olive Oil

Artikel terkait

WhatsApp kami