Konsumsi Minyak Zaitun Untuk Kurangi Risiko Alzheimer

Ditinjau oleh
Minyak Zaitun Untuk Kurangi Risiko Alzheimer

Alzheimer adalah penyakit neurodegeneratif yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif dan memori. Penyakit Alzheimer mempengaruhi otak, membuat orang kesulitan mengingat hal-hal, berpikir jernih, atau berkomunikasi dengan baik. Ini adalah masalah kesehatan yang bisa bertambah buruk sejalan dengan bertambahnya usia, sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari orang yang mengalaminya.

Dalam perkembangannya, Alzheimer bisa merusak berbagai fungsi otak. Di awal, biasanya orang hanya merasa sedikit lupa, misalnya lupa nama benda, apa yang baru saja dibicarakan, atau kejadian yang baru saja terjadi.

Menurut informasi dari Alodokter tentang Alzheimer, penyakit ini bisa semakin serius seiring berjalannya waktu. Orang yang mengidap Alzheimer mungkin sering bingung, merasa cemas, atau bahkan curiga kepada orang-orang di sekitarnya tanpa alasan yang jelas.

Umumnya, Alzheimer lebih sering ditemukan pada orang yang berumur lebih dari 60 tahun, selain itu faktor genetik juga biasanya memiliki peran.

Gaya hidup dan diet yang sehat menjadi penting dalam menurunkan risiko berkembangnya penyakit Alzheimer. Dalam artikel ini kami akan bahas bagaimana minyak zaitun terutama jenis extra virgin organik berpengaruh pada kesehata otak secara umum.

Apa Itu Penyakit Alzheimer?

Penyakit Alzheimer adalah jenis demensia yang paling umum. Penyakit ini adalah kondisi progresif yang memengaruhi area otak yang terkait dengan memori, bahasa, dan pemikiran. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, beberapa faktor risiko utama termasuk usia dan genetik. Penyakit ini umumnya lebih sering menyerang orang dewasa berusia di atas 60 tahun, dan keturunan keluarga juga dapat berperan dalam peningkatan risiko terkena Alzheimer.

Selain itu, faktor gaya hidup dan pola makan diyakini memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam mencegah atau memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer. Saat ini, para peneliti terus mencari tahu makanan atau kebiasaan hidup apa saja yang dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit ini.

Salah satu bahan yang menarik perhatian adalah minyak zaitun, khususnya dalam konteks pola makan Mediterania. Artikel ini akan mengeksplorasi hubungan antara minyak zaitun dan kesehatan otak, serta potensinya dalam mengurangi risiko penyakit Alzheimer.

Apakah Minyak Zaitun Membantu Mencegah Penyakit Alzheimer?

Minyak zaitun merupakan bagian penting dari diet Mediterania, yang telah lama dikenal sebagai pola makan yang menyehatkan. Sebuah studi tahun 2006 menunjukkan bahwa mengikuti pola makan Mediterania dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit Alzheimer. Selain itu, studi lainnya pada tahun 2018 juga menemukan bahwa diet Mediterania tidak hanya dapat mencegah, tetapi juga memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer pada orang dewasa.

Dalam kaitannya dengan manfaat spesifik dari minyak zaitun, sebuah studi pada tahun 2021 menunjukkan bahwa minyak zaitun, terutama jenis extra virgin, dapat berperan dalam mengurangi risiko penyakit Alzheimer. Minyak ini mengandung senyawa oleuropein aglycone, yaitu salah satu jenis polifenol yang ditemukan dalam kadar tinggi di minyak zaitun extra virgin. Senyawa ini mampu mengurangi pembentukan deposit amiloid, yang merupakan salah satu karakteristik utama penyakit Alzheimer.

Namun, perlu diingat bahwa studi ini dilakukan pada sel yang dikembangkan di laboratorium (in vitro). Ini berarti belum ada bukti konklusif apakah efek yang sama terjadi pada manusia. Penelitian lebih lanjut pada manusia sangat diperlukan untuk memahami dampak sebenarnya dari minyak zaitun dalam konteks pencegahan Alzheimer.

Sebuah studi pada tahun 2017 yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa tikus yang rutin mengonsumsi minyak zaitun memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit Alzheimer. Para peneliti menyarankan bahwa dengan penelitian lebih lanjut, konsumsi minyak zaitun pada manusia mungkin bisa menjadi salah satu langkah efektif dalam pencegahan atau memperlambat progresi penyakit Alzheimer.

Meskipun hasil penelitian terkait minyak zaitun dan Alzheimer tampak menjanjikan, masih diperlukan lebih banyak studi pada manusia untuk memberikan gambaran lengkap mengenai seberapa besar pengaruh minyak zaitun dalam menurunkan risiko penyakit ini. Namun, jika Anda ingin menurunkan risiko Alzheimer, menambahkan minyak zaitun ke dalam pola makan sehari-hari secara moderat bisa menjadi langkah pencegahan yang layak dicoba.

Baca Juga: Pengalaman Minum Minyak Zaitun Setiap Hari, Apa Manfaatnya?

Bagaimana Minyak Zaitun Dapat Mencegah Alzheimer?

Ditemukan bahwa prevalensi Alzheimer di kawasan Mediterania lebih rendah dibandingkan dengan wilayah lain. Hal ini dikaitkan dengan pola makan yang umum di kawasan tersebut, di mana minyak zaitun menjadi bagian penting dari diet sehari-hari.

Minyak zaitun telah lama dikenal memiliki berbagai kegunaan, mulai dari penggunaan sebagai bahan makanan, kecantikan, hingga pengobatan penyakit kronis.

Penelitian tahun 2021 menemukan bahwa minyak zaitun menurunkan risiko penyakit Alzheimer. Dalam studi ini disebutkan bahwa senyawa oleuropein aglycone, polifenol yang banyak terkandung dalam minyak zaitun extra-virgin, dapat mengurangi pembentukan plak amyloid, yang merupakan salah satu ciri utama penyakit Alzheimer.

Namun, penting untuk diingat bahwa studi ini dilakukan secara in vitro, yang berarti dilakukan pada sel yang dikultur (ditumbuhkan) di laboratorium, sehingga belum tentu memberikan hasil yang sama pada manusia.

Penelitian lainnya, dipublikasikan pada jurnal ACS Chemical Neuroscience, menemukan, rutin mengkonsumsi minyak zaitun dapat menekan risiko Alzheimer berkat senyawa antioksidan yang kuat.

Oleocanthal, senyawa yang ditemukan dalam minyak zaitun extra-virgin, yang merupakan bagian dari diet ala Mediterania, berpotensi mengurangi risiko Alzheimer atau demensia neurodegeneratif terkait.

Baca juga: Cara Mengetahui Ciri Minyak Zaitun Asli

Apakah Minyak Zaitun Meningkatkan Daya Ingat?

Penelitian pada tahun 2018 menemukan bahwa minyak zaitun, bersama dengan diet Mediterania, dapat membantu mengurangi gangguan kognitif dan efek penuaan pada otak. Namun, belum jelas apakah efek positif ini semata-mata berasal dari minyak zaitun atau dari kombinasi pola makan Mediterania secara keseluruhan.

Studi sebelumnya pada tahun 2012 menemukan bahwa polifenol dalam minyak zaitun extra virgin mampu membalikkan masalah belajar dan ingatan yang terkait dengan usia dan penyakit pada tikus. Polifenol tersebut tampak membantu mengurangi stres oksidatif pada otak, yang diyakini sebagai salah satu penyebab kerusakan sel otak yang terkait dengan proses penuaan dan penyakit degeneratif.

Mengapa Minyak Zaitun Bisa Menjadi Bagian dari Pola Makan untuk Kesehatan Otak?

Minyak zaitun tidak hanya merupakan sumber lemak sehat, tetapi juga kaya akan antioksidan alami yang dapat melindungi otak dari stres oksidatif dan peradangan kronis. Selain polifenol, minyak zaitun mengandung asam oleat, yaitu lemak tak jenuh tunggal yang mampu mendukung fungsi saraf dan sirkulasi darah di otak. Kedua hal ini sangat penting dalam menjaga kesehatan otak, khususnya dalam memori dan kognisi.

Minyak zaitun juga mengandung vitamin E, yang terkenal karena kemampuannya dalam melawan radikal bebas yang dapat merusak jaringan otak. Penggunaan minyak zaitun extra virgin dalam pola makan dapat memberikan kombinasi zat gizi yang mampu melindungi jaringan otak dari kerusakan oksidatif serta membantu menjaga fleksibilitas dan ketahanan sel-sel otak.

Selain itu, minyak zaitun berperan dalam meningkatkan produksi neurotropik atau zat yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan sel saraf. Ini berarti bahwa minyak zaitun tidak hanya membantu melindungi otak dari risiko kerusakan tetapi juga mendukung regenerasi sel otak. Hal ini sangat penting dalam mencegah penurunan kognitif seiring bertambahnya usia.

Minyak Zaitun Tingkatkan Memori dan Kecerdasan Otak

Tim peneliti dari Annals of Clinical and Translational Neurology juga menemukan bahwa konsumsi minyak zaitun extra virgin berpotensi melindungi memori dan kemampuan belajar serta mengurangi pembentukan plak amyloid-beta dan neurofibrillary tangles di otak – dua penanda klasik Alzheimer.

Penelitian pada tahun 2018 menemukan bahwa dalam diet Mediterania, mengonsumsi minyak zaitun sehari-hari dapat mengurangi risiko gangguan kognitif dan penuaan pada fungsi otak meskipun belum terlalu jelas apakah efek tersebut berasal dari minyak zaitun itu sendiri, diet secara keseluruhan, atau keduanya.

Penelitian pada tikus model penyakit Alzheimer menunjukkan bahwa setelah mereka yang mengonsumsi diet yang diperkaya dengan minyak zaitun extra-virgin memiliki kinerja yang lebih baik dalam tes memori dan pembelajaran. Selain itu, struktur dan fungsi sel otak tikus dalam kelompok minyak zaitun menunjukkan perbedaan signifikan.

Baca juga: 15 Manfaat Minyak Zaitun Untuk Kesehatan, Kulit, dan Kecantikan

Studi dan Bukti Ilmiah Tentang Minyak Zaitun dan Penyakit Alzheimer

Seiring bertambahnya usia, jumlah radikal bebas dalam tubuh akan meningkat, yang dapat merusak sel-sel otak. Kerusakan ini sering kali menjadi awal dari perkembangan penyakit Alzheimer. Polifenol dalam minyak zaitun extra virgin membantu mengurangi produksi radikal bebas dalam otak, yang pada akhirnya mengurangi kerusakan oksidatif. Studi pada hewan yang dilakukan pada tahun 2017 menunjukkan bahwa tikus yang rutin mengonsumsi minyak zaitun memiliki penurunan kadar amyloid beta, protein yang membentuk plak di otak penderita Alzheimer.

Plak amyloid ini adalah karakteristik utama dari Alzheimer dan dipercaya sebagai faktor utama yang menyebabkan gangguan fungsi otak. Dalam penelitian tersebut, tikus yang menerima minyak zaitun juga menunjukkan peningkatan dalam tes memori dan kognisi. Hasil ini mendukung hipotesis bahwa konsumsi minyak zaitun dapat memberikan efek protektif pada kesehatan otak dan mencegah kerusakan yang disebabkan oleh Alzheimer.

Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun hasil penelitian pada hewan sangat menjanjikan, penelitian lebih lanjut pada manusia sangat dibutuhkan. Hal ini karena respons tubuh manusia terhadap polifenol dalam minyak zaitun mungkin berbeda, dan efek jangka panjangnya perlu diperiksa dalam uji klinis yang lebih besar dan beragam.

Mengintegrasikan Minyak Zaitun ke dalam Pola Makan

Jika Anda ingin menurunkan risiko penyakit Alzheimer atau menjaga kesehatan otak, menambahkan minyak zaitun ke dalam diet sehari-hari bisa menjadi langkah yang baik. Minyak zaitun bisa dikonsumsi sebagai minyak salad, bahan untuk menumis, atau bahkan sebagai tambahan dalam roti dan sup.

Namun, penting untuk menggunakan minyak zaitun dengan cara yang tepat. Memasak pada suhu yang terlalu tinggi dapat merusak polifenol dan senyawa antioksidan lain dalam minyak zaitun. Oleh karena itu, hindari menggunakan minyak zaitun untuk memasak dengan suhu tinggi, dan pilih untuk menambahkannya pada makanan yang dimasak dengan suhu rendah atau digunakan sebagai pelengkap dingin.

Cara Mengonsumsi Minyak Zaitun Untuk Mengurangi Risiko Alzheimer

Sebagai langkah awal dalam upaya mengurangi risiko Alzheimer, pertimbangkan untuk mengonsumsi minyak zaitun jenis extra virgin organik yang telah tersertifikasi melalui penelitian ilmiah ke dalam diet Anda, seperti minyak zaitun extra virgin organik AEGEA. Penggunaan minyak zaitun tidak hanya menambah kelezatan pada makanan Anda tetapi juga mendukung kesehatan otak.

Untuk memanfaatkan minyak zaitun dalam mendukung kesehatan otak, Anda bisa memulainya dengan mengonsumsi 1-3 sendok makan (15-45ml) minyak zaitun extra virgin setiap hari, terutama sebelum sarapan. Ini membantu memaksimalkan penyerapan dan efektivitasnya dalam tubuh.

Kami juga merekomendasikan untuk membaca lebih lanjut tentang cara-cara efektif dalam mengonsumsi minyak zaitun sehingga Anda bisa mendapatkan manfaat maksimal untuk kesehatan secara umum, dan khususnya kesehatan otak.

Baca juga: Aturan, Takaran Minum dan Waktu Terbaik Konsumsi Minyak Zaitun

Kesimpulan: Minyak Zaitun Berpotensi Menjadi Salah Satu Bahan Alami Yang Bantu Cegah Alzheimer

Temuan ini menggarisbawahi pentingnya minyak zaitun extra-virgin sebagai bagian dari diet sehari-hari, terutama dalam konteks pencegahan dan pengelolaan Alzheimer.

Minyak zaitun terutama jenis extra virgin kaya akan polifenol, yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Senyawa-senyawa ini berkontribusi dalam melindungi sel-sel otak dan mencegah penumpukan protein beta-amiloid, salah satu penyebab utama Alzheimer.

Selain itu, kandungan asam lemak tak jenuh tunggal dalam minyak zaitun mendukung kesehatan saraf dan dapat membantu memelihara fungsi kognitif yang baik. Dengan demikian, menambah minyak zaitun ke dalam diet sehari-hari Anda dapat menjadi langkah yang baik untuk hidup sehat dan mengurangi risiko Alzheimer dan mendukung kesehatan otak dalam jangka panjang.

Minyak zaitun, khususnya jenis extra virgin, berpotensi menjadi salah satu bahan alami yang membantu dalam pencegahan penyakit Alzheimer. Dengan kandungan polifenol dan asam oleat, minyak zaitun dapat melindungi otak dari kerusakan oksidatif dan meningkatkan kesehatan sel otak. Diet Mediterania yang kaya minyak zaitun telah menunjukkan hubungan dengan penurunan risiko Alzheimer dan kesehatan kognitif yang lebih baik.

Namun, meskipun penelitian yang ada cukup menjanjikan, lebih banyak studi pada manusia masih diperlukan untuk menentukan seberapa besar pengaruh minyak zaitun dalam mencegah Alzheimer. Sebagai bagian dari pola makan sehat, minyak zaitun bisa menjadi tambahan yang berharga untuk mendukung kesehatan otak dan mengurangi risiko penyakit degeneratif di usia tua.


Refrensi

Rita, L., Neumann, N.R., Laponogov, I. et al. Alzheimer’s disease: using gene/protein network machine learning for molecule discovery in olive oil. Hum Genomics 17, 57 (2023). https://doi.org/10.1186/s40246-023-00503-6. https://humgenomics.biomedcentral.com/articles/10.1186/s40246-023-00503-6. Diakses pada 15 Januari 2024.

Abuznait, A. H.; Qosa, H.; Busnena, B. A.; El Sayed, K. A.; Kaddoumi, A. Olive-Oil-Derived Oleocanthal Enhances β-Amyloid Clearance as a Potential Neuroprotective Mechanism against Alzheimer’s Disease: In Vitro and in Vivo Studies. ACS Chem. Neurosci. 2013, 4 (6), 973–982. https://doi.org/10.1021/cn400024q. https://pubs.acs.org/doi/10.1021/cn400024q. Diakses pada 15 Januari 2024.

Praticò, D.; Lauretti, E.; Iuliano, L. Extra-Virgin Olive Oil Preserves Memory and Protects Brain Against Alzheimer’s Disease, New Research at Temple Shows. Lewis Katz School of Medicine at Temple University. June 21, 2017. https://medicine.temple.edu/news/extra-virgin-olive-oil-preserves-memory-and-protects-brain-against-alzheimers-disease-new. Diakses pada 15 Januari 2024.

Neuroscience News. AI Unlocks Olive Oil’s Potential in Alzheimer’s Battle. Neuroscience News. July 25, 2023. https://neurosciencenews.com/ai-evoo-alzheimers-23695/. Diakses pada 15 Januari 2024.

Leri, M. et al. (2021). Natural Compound from Olive Oil Inhibits S100A9 Amyloid Formation and Cytotoxicity. ACS Chemical Neuroscience, 12(11), 1905-1918. DOI: 10.1021/acschemneuro.0c00828

Visioli, F. et al. (2018). Olive oil and prevention of chronic diseases. Nutrition, Metabolism and Cardiovascular Diseases, 28(7), 649-656. https://doi.org/10.1016/j.numecd.2018.04.004

Mediterranean Diet and Risk for Alzheimer’s Disease: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC3024594/

Extra-virgin olive oil ameliorates cognition and neuropathology of the 3xTg mice: role of autophagy – https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/acn3.431

Olive oil and prevention of chronic diseases: Summary of an International conference – https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0939475318301261

Extra virgin olive oil improves learning and memory in SAMP8 mice – https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21955812/


Tentang penulis

Saya yakin bahwa memahami manfaat minyak zaitun, khususnya untuk kesehatan, dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Setiap artikel yang saya tulis, terutama tentang minyak zaitun telah melalui proses editorial yang ketat, memastikan informasi yang disajikan tidak hanya tepercaya tapi juga bermanfaat bagi pembaca.
AEGEA Organic & Lab-tested Extra Virgin Olive Oil

Artikel terkait

WhatsApp kami