Minyak Zaitun Bermanfaat Untuk Melawan Sel Kanker

Ditinjau oleh
Manfaat Minyak Zaitun Untuk Melawan Sel Kanker

Minyak zaitun yang terkenal karena manfaat kesehatannya, kini menjadi sorotan dalam penelitian kanker. Berbagai studi menunjukkan potensi minyak zaitun, khususnya jenis extra virgin olive oil (EVOO), dalam melawan sel kanker.

Beberapa kandungan yang ada di minyak zaitun seperti oleochantal dan hidroksitirosol dapat membantu membunuh sel kanker tanpa merusak sel normal manusia.

Minyak Zaitun Sebagai Antiinflamasi

Universitas Harvard telah mengeluarkan temuan bahwa minyak zaitun extra virgin dapat mengurangi peradangan, yang mungkin menjadi kunci utama dari manfaat minyak zaitun bagi kesehatan.

Khasiat antiinflamasi dari minyak zaitun ini berasal dari antioksidannya, di mana salah satunya adalah oleocanthal. Antioksidan ini bekerja dengan cara yang mirip dengan ibuprofen, sebuah obat antiinflamasi. Selain itu, antioksidan dalam minyak zaitun juga efektif dalam mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, yang sering dikaitkan sebagai salah satu penyebab kanker.

Penelitian juga menemukan bahwa asam oleat, asam lemak utama dalam minyak zaitun, dapat menurunkan tingkat penanda inflamasi seperti protein C-reaktif (CRP).

Manfaat Minyak Zaitun dalam Pencegahan Kanker: Bukti Ilmiah dan Potensi Perlindungan

Menurut Literatur dari NLM atau National Institutes of Health (pmc.ncbi.nlm.nih.gov) Minyak zaitun, yang merupakan komponen utama dalam pola makan Mediterania, memiliki potensi besar dalam pencegahan kanker. Berdasarkan bukti epidemiologis yang terkumpul, konsumsi minyak zaitun secara teratur telah terbukti menurunkan risiko berbagai jenis kanker, khususnya di wilayah Mediterania. Hal ini diduga karena kandungan nutrisi berharga dalam minyak zaitun, seperti senyawa fenolik antioksidan (hidroksitirosol dan oleuropein), vitamin, lignan, skualena, dan terpenoid, yang berperan dalam melawan stres seluler, inflamasi, serta menjaga fungsi metabolisme yang sehat.

Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi minyak zaitun berpengaruh terhadap jalur pensinyalan sel yang terkait dengan regulasi siklus sel, yang dapat membantu mencegah perkembangan kanker. Selain itu, diet yang tinggi minyak zaitun juga terkait dengan pengurangan risiko kanker secara signifikan, menurut tinjauan sistematis dan meta-analisis dari berbagai studi yang dilakukan di kawasan tersebut.

Dengan demikian, konsumsi minyak zaitun dapat menjadi salah satu langkah penting dalam pencegahan kanker, sejalan dengan rekomendasi dari World Cancer Research Fund (WCRF) yang menyatakan bahwa sekitar 40% kasus kanker dapat dicegah melalui diet yang tepat, nutrisi, dan aktivitas fisik yang memadai.

Minyak Zaitun dan Penelitian Kanker

Peneliti dari Hunter College baru-baru ini menemukan bahwa jenis tertentu dari minyak zaitun extra-virgin bisa memusnahkan sel kanker manusia tanpa merusak sel-sel normal yang ada. Temuan ini, yang dipublikasikan di jurnal PLOS ONE, menambah bukti dari penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa oleocanthal, sebuah komponen di minyak zaitun, dapat memerangi kanker. Studi terkini mengungkapkan bahwa oleocanthal, yang merupakan zat fenolik sejenis secoiridoid, bertindak sebagai bahan anti-inflamasi dan pelindung saraf alami.

Minyak zaitun dengan kandungan oleocanthal yang tinggi efektif dalam membunuh sel kanker, sedangkan minyak zaitun dengan sedikit atau tanpa oleocanthal tidak memiliki efek yang sama.

Kemudian zat bernama hidroksitirosol yang terdapat dalam minyak zaitun murni atau extra virgin (EVOO) ternyata dapat mencegah kerusakan DNA akibat oksidasi pada beberapa jenis sel kanker payudara. Dari penelitian ini, kita bisa melihat bahwa hidroksitirosol, yang merupakan senyawa sederhana, bisa membantu mengurangi risiko kanker payudara pada orang-orang yang rutin mengonsumsi minyak zaitun murni. Ini karena kemampuannya sebagai antioksidan dan pelindung terhadap kerusakan DNA pada sel-sel payudara.

Penggunaan dan Konsumsi Minyak Zaitun Untuk Cegah Kanker Dengan Diminum

Saran dari para peneliti termasuk mengganti minyak biasa dengan minyak zaitun dalam diet. Meski jarang digunakan untuk menggoreng, minyak zaitun cocok untuk salad dan masakan lain. Saat ini cara mengkonsumsi minyak zaitun dengan cara diminum menjadi semakin populer.

Mengonsumsi lebih dari 7 gram, atau sekitar lebih dari setengah sendok makan, minyak zaitun setiap hari bisa mengurangi risiko kematian akibat kanker sebesar 17% menurut penelitian tim dari Harvard.

Bagaimana cara mengetahui jika minyak zaitun Anda mengandung Oleocanthal?

Oleochantal pada minyak zaitun akan terasa pedas di tenggorokan saat dikonsumsi dalam bentuk mentah, efek ini terjadi karena pengaruhnya pada reseptor TRPA1.

Rasa kuat dan pedas dari minyak zaitun berkualitas tinggi menandakan kandungan oleocanthal yang tinggi. Penggunaannya harus dalam jumlah yang tepat dan tidak berlebihan untuk menghindari efek negatif.

Kesimpulan

Temuan ini membuka jalan baru dalam penelitian kanker, menawarkan harapan dalam pemanfaatan minyak zaitun untuk pencegahan dan perawatan kanker. Meski demikian, konsumsi minyak zaitun harus seimbang dan menjadi bagian dari gaya hidup sehat secara keseluruhan.

Baca juga: 21 Manfaat Minyak Zaitun Untuk Kesehatan, Kulit, dan Kecantikan

 

 


Refrensi

González-Rodríguez, M.; Ait Edjoudi, D.; Cordero-Barreal, A.; Farrag, M.; Varela-García, M.; Torrijos-Pulpón, C.; Ruiz-Fernández, C.; Capuozzo, M.; Ottaiano, A.; Lago, F.; et al. Oleocanthal, an Antioxidant Phenolic Compound in Extra Virgin Olive Oil (EVOO): A Comprehensive Systematic Review of Its Potential in Inflammation and Cancer. Antioxidants 2023, 12, 2112. https://doi.org/10.3390/antiox12122112. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/38136231/. Diakses pada 3 Januari 2024.

Anne-Julie Tessier, PhD, postdoctoral fellow, Harvard T.H. Chan School of Public Health, Boston.

Marcelino G, Hiane PA, Freitas KC, Santana LF, Pott A, Donadon JR, Guimarães RCA. Effects of Olive Oil and Its Minor Components on Cardiovascular Diseases, Inflammation, and Gut Microbiota. Nutrients. 2019 Aug 7;11(8):1826. doi: 10.3390/nu11081826. PMID: 31394805; PMCID: PMC6722810. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6722810/. Diakses pada 3 Januari 2024.

Goren, L.; Zhang, G.; Kaushik, S.; Breslin, P. A. S.; Du, Y.-C. N.; Foster, D. A. (-)-Oleocanthal and (-)-Oleocanthal-Rich Olive Oils Induce Lysosomal Membrane Permeabilization in Cancer Cells. PLoS ONE 2019, 14 (8), e0216024. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0216024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6693737/. Diakses pada 3 Januari 2024.

Parkinson L, Keast R. Oleocanthal, a phenolic derived from virgin olive oil: a review of the beneficial effects on inflammatory disease. Int J Mol Sci. 2014 Jul 11;15(7):12323-34. doi: 10.3390/ijms150712323. PMID: 25019344; PMCID: PMC4139846. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4139846/. Diakses pada 3 Januari 2024.

NLM atau National Institutes of Health – https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8751986/ Diakses pada 3 Januari 2024.


Tentang penulis

Saya yakin bahwa memahami manfaat minyak zaitun, khususnya untuk kesehatan, dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Setiap artikel yang saya tulis, terutama tentang minyak zaitun telah melalui proses editorial yang ketat, memastikan informasi yang disajikan tidak hanya tepercaya tapi juga bermanfaat bagi pembaca.
AEGEA Organic & Lab-tested Extra Virgin Olive Oil

Artikel terkait

WhatsApp kami