Asam urat, sering kali dihubungkan dengan konsumsi makanan tinggi purin seperti bayam, kacang tanah, jeroan, dan beberapa jenis seafood. Ini dikarenakan asam urat sendiri merupakan senyawa turunan dari purina dengan formula kimia C₅H₄N₄O₃.
Kadar asam urat normal dalam plasma darah berkisar antara 3,6 mg/dL hingga 8,3 mg/dL. Fluktuasi kadar asam urat, baik kelebihan maupun kekurangan, sering kali menjadi indikator adanya kondisi medis atau gangguan kesehatan pada tubuh manusia.
Penting untuk memahami bahwa ada keterkaitan antara penyakit asam urat dan kolesterol. Berdasarkan informasi dari Live Strong, sebuah studi yang dipublikasikan di International Journal of Cardiology pada tahun 2018 menemukan bahwa tingginya kadar asam urat dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat, trigliserida, dan jenis lemak darah lainnya.
Tingginya kadar asam urat dan kolesterol bukanlah hal yang bisa diabaikan dalam kesehatan karen abisa memicu penyakit jantung, stroke, dan penyakit kronis lainnya. Baca juga artikel Manfaat Minyak Zaitun Untuk Menurunkan Kolesterol untuk mengetahui lebih lanjut penjelasannya.
Bagi Anda yang tengah berjuang dengan nyeri dan ketidaknyamanan akibat asam urat, simak penjelasan bagaimana minyak zaitun dengan kandungan polifenol dan nutrisi lainnya dapat menjadi obat alami asam urat.
Minyak Zaitun Sebagai Solusi Alami Untuk Penderita Asam Urat
Minyak zaitun, kaya akan polifenol, menawarkan manfaat besar dalam mengendalikan asam urat. Selain ada di dalam kandungan minyak zaitun, polifenol juga ditemukan dalam banyak makanan sehari-hari seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, coklat, kopi, teh, dan wine.
Polifenol sangat baik untuk kesehatan dan telah dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah dari banyak penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, dan kondisi otak.
Dalam kaitannya dengan asam urat, banyak studi membuktikan bahwa polifenol dapat mencegah Hiperurisemia (hyperuricemia), yaitu jenis radang pada sendi yang disebabkan oleh meningkatnya produksi kadar asam urat dalam darah.
Polifenol berperan dalam menghambat enzim yang bertanggung jawab dalam memproduksi asam urat, meningkatkan ekskresi asam urat dan mencegah reabsorpsi di ginjal, serta memodulasi komposisi bakteri baik dalam usus dan meningkatkan ekskresi asam urat melalui usus.
Selain polifenol, minyak zaitun juga merupakan sumber vitamin E dan antioksidan, sehingga minyak zaitun efektif dalam meredakan peradangan dan mengontrol kadar asam urat. Sifat antiinflamasi dan kandungan asam lemak tak jenuhnya berkontribusi dalam mengurangi kadar asam urat yang berlebihan.
Baca juga: Manfaat Minyak Zaitun Untuk Kesehatan, Kulit, dan Kecantikan
Cara Menggunakan Minyak Zaitun Untuk Asam Urat
Sertakan minyak zaitun dalam diet harian, baik sebagai pengganti minyak goreng, tambahan pada bahan masakan atau dalam membuat kue, maupun langsung diminum. Baca rekomendasi kami tentang 5 cara mengonsumsi minyak zaitun.
Konsumsi minyak zaitun secara teratur, 1-3 sendok makan (15-45ml) setiap pagi hari sebelum sarapan. Selain itu, minyak zaitun juga dapat membantu mengurangi peradangan dan menurunkan kadar kolesterol jahat.
Pilih jenis minyak zaitun extra virgin yang telah bersertifikasi organik dan lolos uji ilmiah laboratorium, seperti minyak zaitun AEGEA. Faktor-faktor ini penting sebagai indikator kemurnian dan kualitas nutrisi yang terkandung di dalam minyak zaitun.
Baca juga: Takaran Minum dan Waktu Terbaik Konsumsi Minyak Zaitun
Makanan yang Dapat Dikonsumsi Oleh Penderita Asam Urat
Perbanyak sayuran yang rendah purin. Beberapa contoh sayuran yang baik adalah kailan, kubis, labu, paprika merah, dan bit. Mengonsumsi buah-buahan yang kaya akan vitamin C juga penting. Buah-buahan seperti jeruk, tangerin, pepaya, dan ceri kaya akan vitamin C dan dapat membantu dalam mengelola asam urat. Vitamin C diketahui dapat membantu mengurangi kadar asam urat dalam darah dan memberikan manfaat antioksidan yang mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Terhidrasi dengan Baik
Menjaga tubuh tetap terhidrasi juga penting untuk mengurangi pembentukan kristal asam urat. Ketika darah disaring melalui ginjal, asam urat dapat menumpuk dan membentuk kristal urat. Meminum cukup air membantu menjaga fungsi ginjal optimal, yang akan mencegah penumpukan kristal asam urat dan serangan asam urat. Namun, penting untuk diingat bahwa menghidrasi tubuh saja tidak dapat menggantikan pengobatan asam urat.
Mengelola Asam Urat dengan Makanan Yang Direkomendasikan: 5 Pilihan Terbaik Tambahan Selain Minyak Zaitun
Mengonsumsi makanan sehat dan kaya nutrisi adalah salah satu langkah penting untuk menjaga kadar asam urat dalam tubuh tetap normal, terutama bagi mereka yang rentan mengalami peningkatan kadar asam urat.
Selain minyak zaitun yang kaya akan lemak sehat dan antioksidan, beberapa makanan lain juga berkhasiat untuk menjaga kadar asam urat agar tetap seimbang. Berikut adalah lima makanan yang direkomendasikan untuk membantu mengontrol kadar asam urat dan mengurangi gejala yang terkait.
1. Buah-Buahan Kaya Vitamin C
Buah-buahan, terutama yang kaya akan vitamin C, merupakan pilihan makanan yang sangat baik bagi penderita asam urat. Beberapa buah yang termasuk dalam kategori ini adalah jeruk, kiwi, lemon, ceri, beri, dan apel. Vitamin C dalam buah-buahan ini telah terbukti membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah dengan cara melarutkan kristal asam urat, sehingga bisa dikeluarkan melalui urin.
Menurut National Institutes of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, konsumsi vitamin C dapat mengurangi risiko penumpukan asam urat pada sendi. Buah beri, seperti stroberi dan bluberi, juga mengandung senyawa antiinflamasi yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan pada sendi.
Stroberi dan bluberi dapat membantu mengatasi nyeri dan mengurangi pembengkakan yang sering dialami oleh penderita asam urat. Selain itu, apel mengandung malic acid yang dikenal dapat menetralkan asam urat dan membantu mengurangi rasa nyeri selama serangan asam urat.
2. Teh Hijau sebagai Sumber Antioksidan Alami
Menurut penelitian Teh hijau telah lama dikenal sebagai minuman sehat yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Salah satu kandungan penting dalam teh hijau adalah antioksidan bernama katekin. Katekin ini memiliki kemampuan untuk menghambat enzim yang memproduksi asam urat dalam tubuh, sehingga dapat membantu menyeimbangkan kadar asam urat secara alami. Selain itu, teh hijau juga efektif dalam melarutkan kristal asam urat, yang dapat terbentuk di ginjal dan menyebabkan batu ginjal jika tidak dikeluarkan.
Studi menunjukkan bahwa teh hijau dapat membantu membersihkan sistem tubuh dari racun, sehingga dapat meningkatkan kesehatan ginjal. Dengan demikian, mengonsumsi teh hijau secara rutin dapat menjadi langkah pencegahan yang baik untuk penderita asam urat, terutama bagi mereka yang ingin menjaga kadar asam urat agar tetap seimbang dan mengurangi risiko pembentukan batu ginjal.
3. Ikan Salmon dan Kandungan Omega-3 untuk Mengurangi Peradangan
Ikan salmon merupakan salah satu jenis ikan yang bermanfaat bagi penderita asam urat karena kandungan omega-3 yang tinggi. Asam lemak omega-3 pada salmon tidak hanya membantu mengurangi peradangan pada sendi tetapi juga efektif dalam mengurangi pembengkakan yang sering terjadi selama serangan asam urat. Omega-3 dalam salmon juga diketahui memiliki efek menguntungkan dalam mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh, sehingga baik untuk kesehatan jantung.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua jenis ikan memiliki manfaat yang sama. Beberapa ikan, seperti ikan teri, sarden, dan mackerel, memiliki kandungan purin yang tinggi. Purin adalah senyawa yang dipecah menjadi asam urat dalam tubuh, sehingga bisa meningkatkan kadar asam urat. Karena itu, bagi penderita asam urat, disarankan untuk memilih ikan rendah purin seperti salmon dan menghindari konsumsi berlebihan ikan yang kaya purin.
4. Kacang Pinto dan Kuaci sebagai Sumber Asam Folat
Kacang pinto dan kuaci (biji bunga matahari) merupakan dua jenis kacang-kacangan yang aman dikonsumsi oleh penderita asam urat dan dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Kedua jenis kacang-kacangan ini kaya akan asam folat, yang berperan penting dalam menurunkan kadar asam urat. Asam folat dapat membantu menghambat produksi asam urat dalam tubuh dan membantu mencegah penumpukan asam urat yang bisa memicu serangan.
Walaupun beberapa jenis kacang memiliki kandungan purin yang tinggi dan sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat, kacang pinto dan kuaci merupakan pengecualian karena kandungan purinnya rendah. Kuaci, yang kaya akan vitamin E, juga memiliki sifat antiinflamasi, yang membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan pada sendi. Oleh karena itu, kacang pinto dan kuaci dapat menjadi camilan sehat untuk penderita asam urat yang ingin menjaga kadar asam urat mereka.
5. Alpukat sebagai Buah Kaya Nutrisi dan Antioksidan
Alpukat adalah buah yang kaya akan nutrisi dan sangat baik untuk dikonsumsi oleh penderita asam urat. Alpukat mengandung vitamin C, vitamin E, dan berbagai antioksidan yang membantu mengurangi kadar asam urat dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Vitamin E dalam alpukat memiliki efek antiinflamasi yang bermanfaat dalam mengurangi peradangan pada tubuh, terutama pada area persendian yang sering menjadi target serangan asam urat.
Selain itu, alpukat juga kaya akan lemak sehat seperti asam oleat, yang berperan dalam menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit kardiovaskular. Lemak sehat dalam alpukat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), yang dapat membantu menjaga tekanan darah dan mencegah komplikasi lain yang terkait dengan asam urat. Mengonsumsi alpukat secara teratur bisa menjadi bagian dari pola makan sehat yang mendukung pengelolaan asam urat dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Apa Makanan yang Harus Dihindari oleh Penderita Asam Urat?
Selain memilih makanan yang tepat, penderita asam urat juga perlu berhati-hati terhadap makanan tertentu yang bisa memicu peningkatan kadar asam urat. Makanan tinggi purin sebaiknya dihindari karena purin akan dipecah menjadi asam urat dalam tubuh. Berikut adalah beberapa makanan yang perlu dihindari atau dikurangi:
- Daging Merah dan Jeroan: Kandungan purin dalam daging merah seperti daging sapi, kambing, dan terutama jeroan (hati, ginjal) sangat tinggi, sehingga dapat meningkatkan kadar asam urat dengan cepat.
- Ikan Teri, Sarden, dan Mackerel: Beberapa jenis ikan mengandung purin tinggi, sehingga berisiko bagi penderita asam urat.
- Makanan Olahan dan Fast Food: Makanan cepat saji, terutama yang digoreng, umumnya tinggi lemak jenuh dan dapat memicu peradangan serta meningkatkan risiko serangan asam urat.
- Alkohol dan Minuman Bersoda: Alkohol, terutama bir, mengandung purin yang tinggi, sementara minuman bersoda mengandung fruktosa yang bisa meningkatkan kadar asam urat.
Jaga Pola Makan Untuk Hasil Efektif Secara Jangka Panjang
Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan asam urat sepenuhnya, menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat dapat menjadi alternatif jangka panjang yang minim efek samping. Menambahkan minyak zaitun extra virgin organik, sayuran rendah purin dan buah-buahan tertentu ke dalam pola makan harian dapat menjadi strategi efektif untuk mengendalikan asam urat. Selain itu dianjurkan minum air mineral, istirahat yang cukup, dan olahraga teratur juga memberikan manfaat kesehatan tambahan.
Mengelola kadar asam urat dengan memilih makanan yang tepat adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan bagi penderita asam urat. Selain menghindari makanan tinggi purin, menambahkan makanan yang rendah purin namun kaya antioksidan, seperti buah-buahan, teh hijau, ikan salmon, kacang pinto, kuaci, dan alpukat, dapat membantu menurunkan kadar asam urat dan mengurangi peradangan. Menjaga pola makan sehat dengan pilihan makanan yang tepat akan membantu penderita asam urat mengelola kondisinya secara lebih efektif.
Dengan mengombinasikan pola makan yang seimbang dan menghindari makanan pemicu, penderita asam urat dapat merasakan manfaat kesehatan jangka panjang dan mengurangi risiko serangan asam urat yang menyakitkan.