11 Jenis Minyak Nabati untuk Memasak Makanan Sehat

Ditinjau oleh
Jenis Minyak Nabati untuk Memasak Makanan Sehat

Minyak nabati merupakan salah satu bahan dapur yang esensial untuk memasak makanan. Berbagai jenis minyak nabati dapat digunakan sesuai kebutuhan, seperti untuk menggoreng, menumis, atau menjadi campuran dalam masakan. Selain itu, setiap minyak nabati memiliki karakteristik unik yang memengaruhi rasa, tekstur, dan manfaat masakan Anda.

Minyak nabati atau minyak sayur adalah minyak yang berasal dari ekstraksi lemak tanaman, termasuk biji, buah, atau bagian tanaman lainnya. Minyak ini umumnya digunakan untuk memasak, memanggang, atau sebagai bahan dasar dalam pembuatan produk makanan dan non-makanan, seperti margarin, sabun, kosmetik, dan biofuel. Minyak nabati banyak digunakan karena memiliki titik asap tinggi, rasa yang netral (tergantung jenisnya), dan manfaat kesehatan tertentu.

Berikut ini adalah 11 jenis minyak nabati yang umum digunakan dalam memasak makanan sehat, lengkap dengan manfaat dan cara penggunaannya.

1. Minyak Zaitun (Olive Oil)

Minyak zaitun diperoleh melalui ekstraksi buah zaitun, dan dikenal sebagai salah satu minyak paling sehat. Ada dua jenis minyak zaitun yang sering digunakan, yaitu minyak zaitun biasa dan extra virgin olive oil (EVOO).

Kegunaan Minyak Zaitun

  • Minyak zaitun biasa: Cocok untuk memasak sehari-hari, seperti menumis atau memanggang dengan suhu rendah hingga sedang.
  • Extra virgin olive oil: Ideal digunakan sebagai dressing salad, saus, atau diminum langsung untuk manfaat kesehatan.

Keunggulan

  • Kaya antioksidan dan lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk jantung.
  • Memiliki aroma segar khas buah zaitun, menambah cita rasa masakan.
  • Titik asap yang relatif rendah membuatnya lebih cocok untuk masakan bersuhu sedang.

Minyak zaitun juga dikenal sebagai minyak yang memiliki manfaat serbaguna dan menyehatkan, menjadikannya pilihan utama bagi banyak koki dan pecinta makanan sehat.

Minyak Zaitun (Olive Oil) adalah salah satu Jenis Minyak Nabati untuk Memasak Makanan Sehat

Baca Juga: Ciri-Ciri Pohon Zaitun dan Buahnya, Seperti Apa Ya?

2. Minyak Sayur (Vegetable Oil)

Minyak sayur merupakan istilah umum untuk minyak nabati yang berasal dari berbagai sumber, seperti jagung, kedelai, safflower, kelapa sawit, dan bunga matahari.

Kegunaan

  • Digunakan secara luas untuk menggoreng, memanggang, dan memasak sehari-hari.
  • Tidak memiliki rasa kuat, sehingga tidak memengaruhi cita rasa masakan.

Keunggulan

  • Harga relatif terjangkau.
  • Tersedia dalam berbagai ukuran dan jenis.

Minyak sayur biasanya menjadi pilihan utama dalam industri makanan karena fleksibilitas dan harganya yang ekonomis.

3. Minyak Bunga Matahari (Sunflower Oil)

Minyak bunga matahari diekstraksi dari biji bunga matahari dan memiliki titik asap tinggi.

Kegunaan

  • Ideal untuk menggoreng, memanggang, dan menumis.
  • Alternatif yang baik untuk minyak sayur biasa.

Keunggulan

  • Rasanya ringan dan tidak memengaruhi rasa masakan.
  • Kaya vitamin E dan antioksidan.

Minyak ini sering digunakan untuk makanan yang memerlukan rasa netral.

Baca Juga: 11 Merek Minyak Zaitun Terbaik untuk Memasak Makanan Sehat

4. Minyak Kelapa (Coconut Oil)

Minyak kelapa adalah hasil olahan daging kelapa yang diproses untuk menghasilkan minyak murni. Minyak ini sangat stabil pada suhu tinggi, sehingga sering digunakan untuk menggoreng dan memanggang.

Kegunaan

  • Cocok untuk masakan bersuhu tinggi, seperti menggoreng dan menumis.
  • Digunakan dalam pembuatan kue karena memberikan aroma dan rasa khas kelapa.

Keunggulan

  • Stabil saat dipanaskan, sehingga tidak mudah teroksidasi.
  • Mengandung asam lemak rantai sedang (MCT) yang mudah dicerna oleh tubuh dan memberikan energi.

Minyak kelapa juga sering digunakan dalam produk kecantikan, seperti pelembap kulit dan perawatan rambut.

Minyak Kelapa (Coconut Oil)

5. Minyak Kanola (Canola Oil)

Minyak kanola diekstraksi dari biji tanaman canola. Dengan titik asap yang tinggi, minyak ini cocok untuk masakan bersuhu tinggi.

Kegunaan

  • Digunakan untuk menggoreng, memanggang, dan menumis.
  • Juga digunakan dalam pembuatan saus dan salad dressing.

Keunggulan

  • Rendah lemak jenuh dan kaya asam lemak tak jenuh tunggal.
  • Rasanya ringan, cocok untuk berbagai jenis masakan.

Minyak kanola sering digunakan dalam diet sehat karena kandungan lemaknya yang seimbang.

6. Minyak Alpukat (Avocado Oil)

Minyak alpukat diperoleh dari daging buah alpukat dan tidak mengalami proses pemurnian. Dengan titik asap yang tinggi, minyak ini sangat serbaguna.

Kegunaan

  • Cocok untuk memanggang, menumis, dan sebagai bahan salad dressing.
  • Juga sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam smoothie atau saus.

Keunggulan

  • Kaya asam lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk kesehatan jantung.
  • Memiliki rasa ringan yang tidak mengganggu rasa asli makanan.

Minyak alpukat menjadi pilihan populer di kalangan pecinta makanan sehat.

Baca Juga: 11 Rekomendasi Minyak Zaitun Terbaik yang Bisa Diminum

7. Minyak Wijen (Sesame Oil)

Minyak wijen adalah salah satu minyak nabati yang sering digunakan untuk memasak makanan Asia karena rasa khasnya yang kuat. Minyak ini cukup populer dalam digunakan sebagai bahan memasak makanan karena memiliki beberapa keunggulan:

Kegunaan

  • Ideal untuk tumisan dan hidangan bersuhu tinggi.
  • Digunakan sebagai bahan pelengkap pada sup dan salad.

Keunggulan

  • Kaya antioksidan dan asam lemak sehat.
  • Memberikan rasa otentik pada masakan Asia.

Minyak Wijen (Sesame Oil)

8. Minyak Kacang (Peanut Oil)

Minyak kacang berasal dari kacang tanah dan memiliki rasa khas yang kuat.

Kegunaan

  • Cocok untuk menumis masakan Asia dan makanan yang digoreng.
  • Digunakan untuk membuat saus kacang dan bumbu marinasi.

Keunggulan

  • Memiliki titik asap tinggi, ideal untuk masakan bersuhu tinggi.
  • Memberikan aroma dan rasa kacang yang lezat.

Minyak kacang menjadi andalan dalam masakan tradisional Asia Tenggara.

9. Minyak Kenari (Walnut Oil)

Minyak kenari dikenal dengan rasa dan aroma khas kenari, tetapi memiliki titik asap rendah.

Kegunaan

  • Digunakan sebagai campuran saus salad dan topping makanan.
  • Cocok untuk hidangan penutup, seperti pancake atau es krim.

Keunggulan

  • Kaya asam lemak omega-3.
  • Memberikan rasa mewah pada hidangan.

10. Minyak Biji Anggur (Grapeseed Oil)

Minyak biji anggur adalah produk sampingan dari pembuatan anggur, diolah dari biji yang tidak digunakan.

Kegunaan

  • Digunakan untuk menumis dan membuat saus.
  • Cocok untuk emulsi seperti mayones dan dressing salad.

Keunggulan

  • Rasanya ringan dan netral.
  • Tinggi kandungan vitamin E dan asam lemak tak jenuh.

Minyak Biji Anggur (Grapeseed Oil)

11. Minyak Biji Rami (Flaxseed Oil)

Minyak biji rami diekstraksi dari biji tanaman rami dan kaya akan omega-3.

Kegunaan

  • Tidak cocok untuk memasak langsung karena titik asapnya rendah.
  • Digunakan untuk tambahan saus dingin atau campuran smoothie.

Keunggulan

  • Mendukung kesehatan otak dan jantung.
  • Perlu disimpan di tempat bersuhu rendah agar tidak cepat rusak.

Setiap jenis minyak nabati memiliki karakteristik dan manfaat tersendiri untuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan memasak makanan sehat sehari hari anda Anda. Minyak seperti zaitun dan kelapa ideal untuk memasak sehari-hari, sedangkan minyak seperti wijen atau biji anggur memberikan sentuhan spesial pada hidangan tertentu. Pilih minyak yang sesuai untuk menjaga kualitas masakan dan kesehatan tubuh Anda!


Refrensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_minyak_nabati

https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_minyak_nabati


Tentang penulis

EVOO Editorial Team berdedikasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia mengenai manfaat kesehatan dari minyak zaitun. Setiap artikel yang dihasilkan tim ini, khususnya terkait minyak zaitun, disusun melalui proses editorial yang ketat. Dengan demikian, informasi yang disajikan tidak hanya akurat dan tepercaya, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi para pembaca dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.
AEGEA Organic & Lab-tested Extra Virgin Olive Oil

Artikel terkait

WhatsApp kami