Bagaimana Minyak Zaitun Bantu Mencegah Pembekuan Darah?

Ditinjau oleh
Bagaimana Minyak Zaitun Bantu Mencegah Pembekuan Darah?

Pembekuan darah abnormal di dalam pembuluh darah, atau dikenal sebagai trombosis, merupakan faktor utama dalam terjadinya serangan jantung dan stroke iskemik. Dalam kedua kondisi tersebut, pembekuan darah dapat memblokir aliran darah yang penting bagi organ vital seperti jantung dan otak, menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan organ tersebut dan berujung pada kondisi yang mengancam jiwa.

Minyak zaitun, terutama extra virgin olive oil (EVOO), telah lama dikenal sebagai salah satu komponen penting dari diet Mediterania, yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular. Salah satu mekanisme proteksi yang ditawarkan oleh minyak zaitun adalah melalui kemampuannya meningkatkan apoA-IV, yaitu komponen dari HDL (kolesterol baik) yang memiliki fungsi penting dalam melindungi pembuluh darah dari pembentukan trombosit yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Trombosit, yang dikenal sebagai keping darah, berfungsi membantu proses pembekuan darah ketika terjadi cedera, baik di luar maupun di dalam tubuh. Namun, ketika trombosit berkumpul di tempat yang tidak diperlukan, hal ini dapat memicu pembentukan gumpalan darah yang memblokir aliran darah di dalam pembuluh arteri, sehingga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Minyak zaitun, melalui peningkatan apoA-IV, membantu mencegah agregasi trombosit, yaitu proses di mana trombosit saling menempel untuk membentuk gumpalan darah. Dengan cara ini, minyak zaitun menawarkan perlindungan penting terhadap pembentukan gumpalan darah yang berbahaya.

Peran ApoA-IV dalam Mencegah Pembekuan Darah

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa apoA-IV, komponen penting dari HDL, memiliki peran protektif dalam mencegah terjadinya pembekuan darah di dalam pembuluh arteri. Apolipoprotein A-IV (apoA-IV) tidak hanya membantu meningkatkan kadar kolesterol baik, tetapi juga mencegah trombosit untuk saling menempel dan membentuk gumpalan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Keenan Research Center, Toronto, mengungkap bahwa orang dengan kadar apoA-IV yang lebih tinggi memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit kardiovaskular yang disebabkan oleh pembekuan darah. Sebaliknya, kadar apoA-IV yang rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke akibat pembentukan gumpalan darah di dalam arteri.

Temuan ini sangat penting karena menunjukkan bahwa peningkatan kadar apoA-IV, yang bisa didorong melalui konsumsi minyak zaitun, dapat secara efektif melindungi pembuluh darah dari pembekuan darah berbahaya yang menjadi penyebab utama serangan jantung dan stroke. Penemuan ini memperkuat rekomendasi untuk mengonsumsi minyak zaitun sebagai bagian dari diet sehari-hari guna menjaga kesehatan kardiovaskular dan mengurangi risiko penyakit serius ini.

Bagaimana Minyak Zaitun Meningkatkan ApoA-IV

Minyak zaitun, terutama extra virgin olive oil, mengandung lemak tak jenuh tunggal yang dikenal dapat meningkatkan kadar apoA-IV dalam tubuh. Peningkatan kadar apoA-IV ini berperan dalam mengurangi aktivitas trombosit setelah makan, di mana aktivitas trombosit biasanya meningkat. Ini adalah salah satu alasan mengapa serangan jantung sering terjadi setelah makan berat, ketika kadar gula darah, lemak, dan inflamasi dalam tubuh naik secara signifikan.

Penelitian yang dilakukan dalam model laboratorium menunjukkan bahwa minyak zaitun dapat mendorong produksi apoA-IV dalam tubuh. Dalam studi eksperimental dengan menggunakan tikus, konsumsi minyak zaitun terbukti mampu menurunkan risiko terjadinya pembekuan darah secara signifikan dibandingkan dengan tikus yang mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh seperti minyak kelapa sawit.

Hasil ini menunjukkan bahwa minyak zaitun dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap penyakit kardiovaskular melalui peningkatan apoA-IV yang secara langsung mencegah pembentukan gumpalan darah di dalam pembuluh darah.

Minyak Zaitun dan Diet Mediterania

Diet Mediterania telah dikenal luas sebagai salah satu pola makan yang paling menyehatkan bagi jantung, dan minyak zaitun merupakan komponen utama dalam diet ini. Diet Mediterania menekankan konsumsi makanan yang kaya akan lemak tak jenuh tunggal, seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, dan ikan berlemak, yang semuanya berperan dalam menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

Minyak zaitun, terutama jenis extra virgin, kaya akan polifenol seperti oleuropein, yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Polifenol dalam minyak zaitun berperan dalam melindungi jaringan tubuh dari stres oksidatif, yaitu kerusakan sel akibat radikal bebas. Selain itu, polifenol juga membantu menurunkan kadar gula darah dan lemak setelah makan, yang secara langsung berkontribusi pada pengurangan risiko penyakit jantung dan stroke.

Studi-studi menunjukkan bahwa orang yang rutin mengonsumsi minyak zaitun sebagai bagian dari diet mereka memiliki risiko yang jauh lebih rendah untuk mengalami serangan jantung dan stroke dibandingkan dengan mereka yang menghindari lemak sehat ini. Polifenol dalam minyak zaitun tidak hanya melindungi tubuh dari stres oksidatif, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan fungsi pembuluh darah dan mencegah pembentukan plak aterosklerotik, yang dapat menyumbat pembuluh darah dan memicu serangan jantung.

Trombosis: Penyebab Utama Serangan Jantung dan Stroke

Trombosis, atau pembentukan gumpalan darah di dalam pembuluh arteri, merupakan penyebab utama serangan jantung dan stroke. Ketika gumpalan darah terbentuk di dalam arteri yang menyuplai darah ke jantung atau otak, aliran darah dapat terhenti sepenuhnya, menyebabkan kerusakan pada jaringan jantung atau otak.

Serangan jantung terjadi ketika gumpalan darah memblokir arteri koroner yang menyuplai darah ke jantung, sedangkan stroke iskemik terjadi ketika gumpalan darah menyumbat arteri yang menyuplai darah ke otak. Kedua kondisi ini sangat berbahaya dan sering kali menyebabkan kematian atau kecacatan permanen jika tidak segera ditangani.

Pencegahan trombosis sangat penting untuk menurunkan risiko serangan jantung dan stroke. Minyak zaitun, melalui perannya dalam meningkatkan apoA-IV, dapat membantu mencegah agregasi trombosit yang merupakan langkah awal dalam pembentukan gumpalan darah. Dengan mencegah trombosit saling menempel, minyak zaitun memberikan perlindungan yang sangat penting terhadap trombosis dan komplikasi kardiovaskular lainnya.

Baca Juga: Manfaat Minyak Zaitun Untuk Kesehatan Jantung

Efek Perlindungan Minyak Zaitun Setelah Makan

Salah satu temuan menarik dari penelitian mengenai minyak zaitun adalah kemampuannya untuk melindungi tubuh dari peningkatan aktivitas trombosit setelah makan. Aktivitas trombosit biasanya meningkat setelah makan, terutama jika makanan yang dikonsumsi tinggi lemak jenuh dan gula. Inilah salah satu alasan mengapa serangan jantung sering kali terjadi setelah makan berat, ketika aktivitas trombosit, kadar gula darah, dan inflamasi dalam tubuh meningkat.

Minyak zaitun, melalui peningkatan apoA-IV, membantu menghambat peningkatan aktivitas trombosit setelah makan. Ini berarti bahwa konsumsi minyak zaitun dapat membantu mencegah pembentukan gumpalan darah yang sering kali terjadi setelah makan berat. Dengan demikian, minyak zaitun tidak hanya melindungi jantung secara keseluruhan, tetapi juga memberikan perlindungan khusus setelah waktu makan, ketika risiko serangan jantung dan stroke paling tinggi.

Penelitian Tambahan: Minyak Zaitun dan Perlindungan Terhadap Aterosklerosis

Selain perannya dalam mencegah trombosis, minyak zaitun juga terbukti memiliki efek perlindungan terhadap aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di dalam arteri yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Sebuah penelitian pada tikus menunjukkan bahwa konsumsi extra virgin olive oil dapat mengurangi ukuran plak aterosklerotik di dalam arteri, serta menurunkan respons inflamasi yang terjadi di sekitar plak.

Penelitian ini menunjukkan bahwa minyak zaitun tidak hanya membantu mencegah pembentukan gumpalan darah, tetapi juga membantu mencegah perkembangan penyakit arteri koroner yang merupakan penyebab utama serangan jantung. Dengan demikian, minyak zaitun menawarkan perlindungan yang komprehensif terhadap penyakit kardiovaskular melalui berbagai mekanisme, mulai dari mencegah agregasi trombosit hingga melindungi pembuluh darah dari pembentukan plak.

Minyak zaitun, terutama jenis extra virgin, merupakan komponen penting dari diet Mediterania yang telah terbukti memberikan manfaat besar bagi kesehatan kardiovaskular. Salah satu mekanisme utama perlindungan yang ditawarkan oleh minyak zaitun adalah melalui peningkatan kadar apoA-IV, komponen penting dari HDL yang membantu mencegah pembekuan darah di dalam pembuluh arteri.

Melalui peningkatan apoA-IV, minyak zaitun dapat mencegah agregasi trombosit, yang merupakan langkah awal dalam pembentukan gumpalan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. Selain itu, minyak zaitun juga melindungi tubuh dari stres oksidatif, menurunkan kadar gula darah dan lemak setelah makan, serta membantu mencegah pembentukan plak aterosklerotik di dalam arteri.

Dengan konsumsi minyak zaitun yang teratur, baik sebagai bagian dari pola makan Mediterania atau diet sehat lainnya, kita dapat secara signifikan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.


Refrensi

Ruiz-Canela, M., & Martinez-Gonzalez, M. A. (2011). Olive oil in the primary prevention of cardiovascular disease. Maturitas, 68(3), 245-250.

Kronenberg, F., Stuhlinger, M., Trenkwalder, E., et al. (2000). Low apolipoprotein A-IV plasma concentrations in men with coronary artery disease. Journal of the American College of Cardiology, 36(3), 751-757.

Kretowski, A., Hokanson, J. E., McFann, K., et al. (2006). The apolipoprotein A-IV Gln360His polymorphism predicts progression of coronary artery calcification in patients with type 1 diabetes. Diabetologia, 49(8), 1946-1954.

Wong, W. M., Hawe, E., Li, L. K., et al. (2003). Apolipoprotein A-IV gene variant S347 is associated with increased risk of coronary heart disease and lower plasma apolipoprotein A-IV levels. Circulation Research, 92(9), 969-975.

Boateng, S., & Sanborn, T. (2013). Acute myocardial infarction. Disease-a-Month, 59(3), 83-96.

Arbones-Mainar, J. M., Navarro, M. A., Carnicer, R., et al. (2007). Accelerated atherosclerosis in apolipoprotein E-deficient mice fed Western diets containing palm oil compared with extra virgin olive oils: a role for small, dense high-density lipoproteins. Atherosclerosis, 194(2), 372-382.

Scheer, F. A., Michelson, A. D., Frelinger, A. L., 3rd, et al. (2011). The human endogenous circadian system causes greatest platelet activation during the biological morning independent of behaviors. PLoS One, 6(9), e24549.

O’Keefe, J. H., Gheewala, N. M., & O’Keefe, J. O. (2008). Dietary strategies for improving post-prandial glucose, lipids, inflammation, and cardiovascular health. Journal of the American College of Cardiology, 51(3), 249-255.

Herieka, M., & Erridge, C. (2014). High-fat meal induced postprandial inflammation. Molecular Nutrition & Food Research, 58(1), 136-146.

Kim, J. Y., Kwon, H. Y., Kim, K. S., et al. (2013). Postprandial glucose and NF-kappaB responses are regulated differently by monounsaturated fatty acid and dietary fiber in impaired fasting glucose subjects. Journal of Medicinal Food, 16(12), 1168-1171.

Fragopoulou, E., Detopoulou, P., Nomikos, T., et al. (2012). Mediterranean wild plants reduce postprandial platelet aggregation in patients with metabolic syndrome. Metabolism, 61(3), 325-334.

Suarez-Barrientos, A., Lopez-Romero, P., Vivas, D., et al. (2011). Circadian variations of infarct size in acute myocardial infarction. Heart, 97(12), 970-976.

Covas, M. I. (2007). Olive oil and the cardiovascular system. Pharmacological Research, 55(3), 175-186.

Guasch-Ferre, M., Hu, F. B., Martinez-Gonzalez, M. A., et al. (2014). Olive oil intake and risk of cardiovascular disease and mortality in the PREDIMED Study. BMC Medicine, 12, 78.

Carnevale, R., Silvestri, R., Loffredo, L., et al. (2018). Oleuropein, a component of extra virgin olive oil, lowers postprandial glycaemia in healthy subjects. British Journal of Clinical Pharmacology, 84(7), 1566-1574.

Carnevale, R., Pignatelli, P., Nocella, C., et al. (2014). Extra virgin olive oil blunts post-prandial oxidative stress via NOX2 down-regulation. Atherosclerosis, 235(2), 649-658.

Xu, X. R., Wang, Y., Adili, R., et al. (2018). Apolipoprotein A-IV binds αIIbβ3 integrin and inhibits thrombosis. Nature Communications, 9(1), 3608.


Tentang penulis

EVOO Editorial Team berdedikasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia mengenai manfaat kesehatan dari minyak zaitun. Setiap artikel yang dihasilkan tim ini, khususnya terkait minyak zaitun, disusun melalui proses editorial yang ketat. Dengan demikian, informasi yang disajikan tidak hanya akurat dan tepercaya, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi para pembaca dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.
AEGEA Organic & Lab-tested Extra Virgin Olive Oil

Artikel terkait

WhatsApp kami